05/12/10

Jangan Pernah Kembali ke Belakang



Tak terasa sudah dua tahun saya habiskan disebuah pers mahasiswa bernama SKM UGM Bulaksumur. Bulaksumur yang sering kami sebut Bul sudah menjadi rumah kedua, dimana saya banyak menghabiskan waktu dan mendapatkan banyak hal yang merubah hidup saya. Di sinilah pertama kalinya merasakan gambar hasil karya saya di-publish dan tercetak pada sebuah media yang disebarkan dipenjuru kampus. Saya mendaftar di sana sebagai seorang illustrator. Selama ini gambar buatan saya hanya mendarat di sebuah map pribadi yang hanya bisa dilihat oleh teman-teman sendiri.

Di Bul jugalah saya mendapatkan pengalaman kepemimpinan. Pada tahun kedua saya dipercaya menjadi orang yang mengemban tanggung jawab sebagai kepala produksi. Tak disangka, saya juga pernah mendapat kekasih hati walaupun berakhir tidak menyenangkan (masa lalu yang tidak mengenakkan memang. haha). Tetapi di Bul juga saya mendapatkan banyak teman. Dari teman-teman itulah wawasan saya bertambah dan membuka kesempatan dan peluang yang tidak disangka-sangka. Dari teman-teman di Bul juga saya termotivasi untuk menjual hasil karya saya yang biasa saya sebut Papertoys. Seiring jalan, di sekre sempit itu juga saya mendapatkan teman-teman terbaik yang menghargai saya dan menerima keadaan saya yang seperti ini. (Ngenes banget kayaknya. hahahaha).


Ruang sempit tempat SKM UGM Bulaksumur bernaung (Foto by : Awe)
Gazibu B-21 tempat menghabiskan waktu

Tapi inti dari semuanya adalah PENGALAMAN. Pengalaman merupakan pelajaran yang sangat berharga yang tidak mungkin didapat di kuliah 4 SKS. Apalagi saya merupakan orang yang bisa dikatakan sangat malas untuk mengikuti kuliah. Alasannya apalagi kalau bukan salah jurusan. Ironi memang melihat orang tua mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membiayai hidup saya di Jogja, sedangkan anaknya disini hanya memuaskan hasrat pribadi. Apalagi tidak terasa bahwa saya sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir yang belum tau kapan lulusnya.

Kembali ke SKM UGM Bulaksumur, sebenarnya saya sudah memutuskan untuk tidak lagi aktif setelah masa kepengurusan di divisi Produksi berakhir. Tetapi keadaan yang tidak disangka membuat saya dengan gilanya maju kembali ke garda depan untuk kepengurusan yang lebih berat. Menjadi Pemimpin Umum. Saya tidak pernah menyangka bisa mencapai titik ini. Butuh waktu sekitar 3 hari untuk menerima tawaran dari teman-teman untuk maju kembali. Karena di satu sisi saya ingin menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Selain itu saya juga sudah merencanakan untuk memulai bisnis dengan teman-teman saya. Sungguh dilema yang memusingkan kepala. 

Tapi ada satu kalimat yang membuat saya mantap untuk maju. Kalimat dari teman saya bernama gangga yang biasa saya panggil Geng-geng. Dia berkata, "Ini kesempatan sekali seumur hidup Ril". Entah kenapa kata-kata simpel seperti itu membuat saya yakin dan percaya diri. Sungguh hebat kuasa dari sebuah kata-kata. Tapi mengingat dialog dalam sebuah film yang intinya mengatakan, sebagai seorang lelaki, jika sudah memutuskan suatu pilihan, majulah terus untuk pilihan hidupmu itu. Dan jangan pernah berpikir untuk kembali lagi ke belakang dan menyesalinya. 

Oleh karena itu, saya harus mantap maju terus dan menjalankan pilihan hidup yang saya pilih sendiri.SEMANGAT!! Masih ada setahun lagi!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar