24/06/13

Java Rockin’ Land 2013

Sabtu (22/06) kemarin saya baru menghadiri perhelatan musik besar di Jakarta. Java Rockin’ Land 2013. Sudah lama saya tidak menonton acara musik semenjak di berada di Jakarta. Sebenarnya tidak ada niatan dari awal untuk menonton acara ini. Headliner dari luarnya juga kurang begitu menarik hati. Tapi keinginan untuk menonton tetap besar. Dari tiket keluar seharga 75ribu sampai naik menjadi 300ribu saya tak kunjung membeli tiket. Kelupaan terus sampai akhirnya sepupu saya berbaik hati membelikan tiket. Wah, senangnya bukan main.

Sabtu pagi saya bertolak jam 10 pagi dari kosan menuju daerah Kampung Melayu, titik pertemuan yang saya rencanakan dengan teman saya. Hari itu saya berjanji nonton JRL bareng sobat-sobat saya, Remo dan Donne. Sepanjang perjalanan kondisi Jakarta masih baik-baik saja. Semua berubah sampai ketika kami naik bus Trans Jakarta. Ternyata hari itu adalah hari ulang tahun kota Jakarta, sehingga pemerintah DKI menggratiskan ongkos bus Trans Jakarta. Jadi sudah kebayang ramainya antrian di halte busway, ditambah lagi tujuan kami adalah Ancol. Daerah yang notabene jadi destinasi kunjungan wisata keluarga hari itu.

Jam setengah 4 saya dan Donne sampai di venue Pantai Carnival Ancol. Suasana sudah mulai ramai, tapi belum ada band yang tampil. Panggung utama masih dipakai untuk check sound. Sebelum penampil pertama, kami memutuskan mengunjungi booth-booth yang ada di sana. Dari mulai booth merchandise, Disc Tarra, Demajors, dan lainnya. Kamipun sempat mengikuti lomba mendesain lighter di booth Zippo.

Setelah mengikuti lomba dan beberapa games, kami pun melewatkan setengah penampilan Gigantor. Walaupun hanya sebentar, kami sempat melihat aksi panggung band Trash Metal Jakarta tersebut. Penampilan yang menurut saya keren dan enerjik. Setelah itu kami sempat menonton penampilan dari Nick di stage sebelah. Hanya satu lagu yang saya ingat ketika mereka tampil, yaitu mengcover lagu Bitter Sweet Simphony dari The Verve. Setelah itu kami pun bertolak ke Tebs Stage di seberangnya. Gugun and The Blues Shelter menghentak dengan musik bluesnya. Itu pertama kalinya saya melihat GBS tampil, dan saya akui memang keren penampilan mereka. Ditambah lagi si Bule Jono yang tampil eksentrik yang saya tidak tau menyebut gaya berpakaiannya itu apa.

Setelah menonton GBS, kami berpisah untuk memilih penampil yang ingin disaksikan sendiri-sendiri. Karena JRL ini bersifat festival dengan 6 panggung yang tersebar, sehingga kemungkinan untuk melewatkan banyak penampilan band sangat besar. Saya memilih menonton Morfem. Jujur saya senang banget dengan musik Morfem, dan inilah kesempatan pertama saya menonton mereka. Pukul setengah 7 tepat, Pandu, Yanu, dan Freddi mulai membuka penampilan mereka dengan intro instrumental yang menghentak. Kemudian di akhir musik Jimmi masuk dan penonton digeber dengan Pilih Sidang atau Berdamai. Beberapa nomor lagu dari album pertama dan kedua dibawakan. Penonton mulai menggila ketika Morfem membawakan medley dari band punk legendaris, The Ramones. 1..2..3..4.. Dari mulai Blietzkrieg Bop, Rockaway Beach, Rock N Roll Radio, KKK Took My Baby Away, sampai I Wanna Be Sedated. Penampilan mereka ditutup dengan lagu “Tidur Di Manapun, Bermimpi Kapanpun”. Namun sayang karena waktu, lagu “Gadis Suku Pedalaman” yang tertulis di setlist tidak sempat dibawakan.

Morfem menghentak penonton di Propaganda Stage

Setelah menonton Morfem, saya bergegas ke Dome Stage untuk melihat penampilan Sore yang sudah mau habis. Sesampainya di sana, terlihat sosok Ade Paloh sedang menyanyikan lagu Apatis Ria. Kemudian beberapa lagu seperti Etalase, No Fruits For Today, dan Ssst... juga sempat saya tonton. Ketika Sore tampil lah Remo baru tiba di venue. Dia baru saja tiba dari Surabaya karena harus mengikuti tes kerja. Akhirnya kami menikmati lanjutan sisa penampilan sore malam itu. Walaupun di lagu No Fruit For Today tidak dinyanyikan oleh Ramondo lagi karena statusnya yang sudah keluar dari Sore, tapi keseluruhan penampilan Sore malam itu sangat luar biasa.

Ade Paloh ketika membawakan Apatis Ria

Keluar dari Dome Stage kami bergegas menuju Main Stage IM3 untuk melihat Suicidal Tendencies. Band yang sempat beranggotakan Robert Trujillo ini cukup sangat energik dalam penampilannya. Musik crossover trash hardcore mereka sangat bisa meningkatkan tensi penonton ketika itu. Di lagu ketiga saya memutuskan kembali ke Dome Stage. Kenapa? Karena saya ingin menonton Efek Rumah Kaca! Terdengar konyol memang, tapi begitulah keadaannya. Saya sudah setahun lebih tidak mendengarkan Efek Rumah Kaca tampil live.

Sebenarnya BEKAGE telah mengundang ERK sewaktu Earthernity Fest 2013 Juni lalu di Jogja. Namun saya tidak bisa menyaksikannya karena saya sudah harus bergegas pulang ke Ibukota. Kecewa, pasti. Tapi kerinduan saya terbalas di sabtu malam. Saya berdiri di barikade paling depan. Dengan semangat saya bernyanyi sampai suara sedikit serak, saya pun terhanyut dalam penampilan luar biasa dari Efek Rumah Kaca.


Cholil - Efek Rumah Kaca 

Malam itu mereka tampil dengan Pandai Besi dan membawakan beberapa aransemen lagu ERK versi Pandai Besi seperti Laki-Laki Pemalu, Menjadi Indonesia, dan Jalang. Lagu-lagu dari album pertama dan kedua pun tak lupa dibawakan, seperti Debu-debu Beterbangan, Di Udara, Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa, Balerina, Sebelah Mata, Mosi Tidak Percaya, sampai lagu Cinta Melulu yang mereka tidak bawakan saat perhelatan JRL 2011 silam. Akhirnya kepuasan selama satu jam ditutup dengan nomor lembut Desember yang harus mengakhiri penampilan mereka malam itu.

Selepas penampilan ERK, saya bergegas ke JRL Stage untuk menyaksikan Sixpence None The Richer. Sesampainya di sana, sudah lebih setengah penampilan. Saya hanya ingat mereka membawakan cover lagu country The End of The World, karena jujur tidak banyak lagu mereka yang saya tau. Kemudian penonton bersorak dan ber-singalong ketika There She Goes dinyanyikan. Hal yang lumrah, karena ini salah satu lagu hits mereka yang cukup dikenal di sini selain Kiss Me.

Setelah itu karena terlalu lelah dengan kondisi kaki yang sakit, saya memutuskan untuk istirahat ketika Remo dan Donne memutuskan untuk menonton Collective Soul. Setidaknya saya masih bisa mendengarkan penampilan Collective Soul Karena tempat beristirahat saya tidak jauh dari Main Stage. Hampir satu setengah jam penonton digeber dengan musik mereka. Bahkan sampai terjadi Encore yang membuat mereka membantai penonton dengan 3 lagu sekaligus.

Selepas penampilan Collective Soul, kami pun beristirahat kembali di tempat yang sama. Malam itu kebahagiaan saya semakin bertambah ketika konfirmasi dari pihak Zippo datang dalam bentuk pesan singkat. Yak, saya jadi Winner of Today desain lighter Zippo! Yiihaaaaa!! Saya langsung bergegas ke booth Zippo. Jujur saya tidak menyangka sama sekali bisa banyak yang ngevote karya saya hari itu. Saya pun mendapatkan sebuah Lighter Zippo, T-shirt, dan Mainan Tangan dari busa (Ntah apa disebutnya). Karya itu akan dilombakan lagi dan jika beruntung, akan berkesempatan dicetak ke Zippo Lighter. Semoga saja.

Oleh-oleh dari Java Rockin Land 2013

Setelah itupun kami memutuskan pulang ketika waktu sudah menunjukkan jam 2 dini hari. Kami pun berjalan menuju pintu keluar diiringi musik dari penampil asing terakhir malam itu, Hellogoodbye. Walaupun lelah, namun malam itu penuh luapan kebahagiaan. Berkumpul bersama sahabat-sahabat menyaksikan pertunjukan musik dengan ERK yang paling saya tunggu kehadirannya. Sudah hampir 5 bulanan tidak menonton perhelatan musik apapun,  akhirnya terbayar malam itu. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar