25/05/12

Hidup Itu Indah

Berjalan dengan rencana tentu akan membuat perjalanan kita lebih terarah. Kita bisa memprediksi apa yang akan kita lakukan, resiko selama perjalanan, bahkan sampai bagaimana keadaan tempat tujuan. Semua hal akan lebih baik jika direncanakan. Demikian halnya dengan hidup. Ada baiknya menentukan arah dan tujuan ketika hidup. Hal itu lah yang membuat manusia dapat menentukan jalan yang harus diambil. Kemudian dapat mengejar apa yang dia tergetkan.

Di sisi lain, jika berjalan tanpa rencana akan lebih indah karena banyak kejutan. Kita tidak bisa memprediksi apa yang akan kita temui. Apa yang akan menghalangi, dan dibalik itu akan ada sesuatu yang memukau setelah menjalani semua rintangan yang ada. Layaknya seorang musafir yang mencari arti hidup dengan berkelana ke tempat antah berantah tanpa tau arah tujuan. Namun yang namanya kejutan pasti tidak terprediksi. Indah memang, tapi butuh waktu untuk menanti datangnya.

Jika menjalani hidup tanpa arah seperti perahu yang dibiarkan berlayar tanpa nahkoda. Tidak mudah memang menentukan arah dan tujuan hidup. Namun itu menjadi mutlak ketika seorang manusia diharuskan memilih jalan hidupnya. Hal besar yang terlihat sepele. Sesekali ketika menempuh masa sekolah, orang tua bertanya,"Kapan lulus?". Kemudian berlanjut lagi, " Mau kerja dimana setelah lulus?", bahkan "Kapan menikah?". Hal tersebut akan terus berlanjut. Jika tidak memiliki rencana matang, jawaban akan pertanyaan tadi pastinya berujung pada ketidakpastian.

Namun, bagaimana jika kita sudah membuat rencana akan perjalanan kita tetapi tidak berjalan sesuai harapan? Sebagian orang bisa dengan mudah menjawab, "Ya, jalani saja". Jawaban tidak semudah melakoni. Ibarat kita seorang yang garing dipaksa untuk tampil di Stand Up Comedy. Saya percaya akan yang namanya proses belajar. Ada kata-kata bijak yang berkata,"Jika ingin sukses, belajarlah mencintai apa yang kita lakukan". Benar memang, tapi apakah harus mengesampingkan sebuah jiwa rasa yang telah diwariskan pada kita semenjak terlahir ke dunia? Hal itu dinamakan passion. Belajar mencintai apa yang kita lakukan meskipun tidak ada passion di dalamnya, tentu akan sulit.

Ketika memasuki tahapan kegagalan dalam apa yang kita rencanakan, tiap orang punya pilihan sendiri. Ada yang memilih untuk meneruskan meski melenceng dari tujuan awal. Ada juga yang memilih berputar balik dan mulai mencapai apa yang direncanakan di awal. Banyak aspek kehidupan yang membuat individu memilih jalan yang berbeda. Kedua pilihan itu tidak ada yang salah. Semua pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Saya pun pernah mendengar sebuah saran. Jika nasi sudah menjadi bubur, jadikan lah bubur itu bubur yang spesial. Intinya jika kita sudah terlanjur menjalani sesuatu yang tidak sesuai harapan kita, maka jadikan semua yang kita jalani menjadi istimewa. Jadikan kita orang yang dipandang karena karya kita. Karena kita pun tidak tau apa yang sedang direncanakan Tuhan buat hidup kita. Masterplan yang Tuhan buat untuk kita tentunya yang terbaik untuk kita.

Semua kegagalan, kesalahan dalam memilih langkah dalam hidup jangan sampai membuat kita terpuruk. Hidup adalah pilihan. Kesalahan kita dalam memilih suatu pilihan jangan sampai berujung penyesalan. Sebagai seorang manusia, kita tidak boleh kembali ke belakang dan menyesali pilihan kita. Hidup tidak sekedar memuaskan nafsu dan hasrat semata. Namun lebih dari itu, hidup adalah bagaimana kita menyenangkan dan berguna bagi orang banyak. Pastinya kita bisa menjalankan passion dan keinginan kita berbarengan dengan hidup kita. Jangan takut untuk melangkah. Hidup terlalu indah untuk ditakuti. Karena hidup cuma sekali, jangan disia-siakan, jangan disesali, tapi harus selalu disyukuri. Karena, "Hidup itu Indah".


Inspired by : Naif - Hidup Itu Indah

Saat kau buka mata 

kita dilahirkan untuk sama
Saat kau telah dewasa 
kau akan mengerti semua
Jalan hidup kita kan berbeda

Takdir itu telah ada 
sejak alam semesta tercipta
Segala suka dan duka '
kan menjadi sebuah cerita
Bagi anak cucu kita semua

Jalankanlah hidupmu yang indah
Jangan pernah kau berkeluh kesah

Walau kadang engkau lelah (hidup itu tetap indah)

19/04/12

Forgiveness



Kadang sakit bisa menimbulkan bekas yang sulit dihilangkan. Secara fisik memang tidak terlihat, namun masih terasa seiring berjalannya kehidupan. Setiap kita pastinya pernah disakiti. Dendam? Benci? Semua kemungkinan itu pastinya ada. Tinggal bagaimana kita mencermati diri untuk melangkah ke depan.

Sulit memang melupakan sakit yang sundah terlanjur menusuk hati. Apa yang bisa kita lakukan? Hanya ada satu kata, "MENGAMPUNI". Sulit memang untuk melakukannya. Saya pun mengakui untuk memaafkan orang yang telah bersalah pada kita sangatlah sulit. Sakit yang terlanjur membekas seringkali mencuat kembali meskipun telah terkubur dalam waktu yang lama. Dalam kitab suci agama saya pun banyak sekali tertulis tentang pengampunan. Bagaimana Tuhan mengampuni manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, mengampuni orang yang bersalah pada kita, bahkan tertulis dalam doa yang wajib bagi umat Kristiani. Bahkan yang lebih frontal lagi adalah terdapat ayat yang menyatakan "Kasihilah musuhmu", dan "Jika kau ditampar di pipi kiri, berikan juga pipi kananmu".

Terdengar aneh mungkin. Namun, dibalik itu saya merasakan makna yang besar. Penerapan tentang KASIH, dan PENGAMPUNAN. Barusan secara tidak sengaja menemukan sebuah video yang menceritakan tentang pengampunan. Video berdurasi 04:02 menit itu terinspirasi dari catatan harian seorang perempuan muda bernama Mary Karen Read. Dia adalah salah satu korban dari pembantaian Virginia Tech pada 16 April 2007. Untuk menyegarkan ingatan kembali, kejadian tersebut terjadi di Kampus Virginia Polytechnic Institute and State University di Blacksburg, Virginia Amerika Serikat. Seorang mahasiswa bernama Seung-Hui Cho menembak dan membunuh 32 orang dan melukai 17 lainnya dalam dua serangan terpisah.

Ketika pemakaman Mary Karen Read, sang ayah memberikan kesaksian sebelum jenasah dikuburkan. Dia menemukan catatan harian dari Mary Karen dan membaca tulisan terakhirnya yang berbunyi :


"When a deep injury is done to us, 
we will never recover until we forgive" 

-Mary Karen Read

Sebuah kata-kata luar biasa dari sorang gadis muda yang harus diakhiri hidupnya secara tragis. Namun, apa yang dia tuliskan menjadi sesuatu yang menginspirasi banyak orang, termasuk saya tentunya. Memberi kelegaan dalam hati bagi yang berani mengampuni. Mengutip kata-kata dari video tersebut,



"Forgiveness does not change the past,
but it does enlarge the future"



13/04/12

Mati Muda

Tidak ada yang tau kapan manusia akan berakhir hidupnya. Semua ada di tangan yang maha kuasa. Sedikit banyaknya hal tersebut sangat dipercaya oleh umat manusia. Namun, penyebab nyawa seseorang diambil dari raganya bermacam-macam. Tidak sedikit juga manusia yang hidupnya berakhir pada usia muda. Sebut saja Soe Hok Gie, John Lennon, Jimmi Hendrix, Jim Morisson, Kurt Cobain yang telah menorehkan sesuatu melalui bidang mereka masing-masing. Beberapa kejadian yang terjadi di dunia ini banyak menimbulkan tanya. Kemudian memunculkan sesuatu di dalam benak. Apakah orang hebat harus mati muda? Apakah dengan mati muda seseorang dapat menjadi legenda dan akan dikenang selalu?

Kemarin saya baru kehilangan seorang teman yang luar biasa, namanya Budi Andana Marahimin. Pada 13 April 2012 sekitar pukul 15.00 WIB, dia menghembuskan nafas terakhir karena mengidap penyakit Leukimia yang sudah terlambat ditangani. Sebelumnya sudah sempat terbaring koma dan dibawa ke salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia. Dokter pun menyerah dengan penyakitnya dan akhirnya dia harus dibawa kembali ke Medan. Di Medan dia dibawa ke dokter yang dahulu pernah menangani penyakitnya. Pada saat itu saya baru tau kalau dia mengidap penyakit ini sejak kecil. Namun, Tuhan berkata lain. Tuhan memanggilnya dengan tenang setelah melewati rasa sakitnya.

Saya tidak sembarangan menyebut orang dengan sebutan "Luar Biasa". Mungkin di Indonesia dia tidak terkenal. Namun, di kota kelahiran saya Medan, dia cukup memberi kontribusi besar. Terutama bagi dunia kreatif anak muda, baik musik seni rupa dan dunia fotografi yang menjadi spesialisasinya. Dialah salah founder Komunitas Seni Anak Medan Deviantart, menjadi fotografer di Wave Magazine, mengikuti berbagai komunitas seperti Forum Indonesia Muda, Indonesia Young Leader, Fotografer.net, dan masih banyak lainnya. Banyak memang, terlebih dia sudah terbilang aktif sejak SMA. Mulai dari mengikuti OSIS, Sangar Seni Smansa, sampai ICT-One (Komunitas IT).

Beberapa foto karyanya :



Impossible Fly 2



Yohana

aku diatas kalian dibawah





shadow 2


Saya memang bukan sahabatnya. Namun banyak yang bisa saya pelajari dari sosok Budi. Kadang saya merasa risih melihat dia yang selalu muncul dimana-mana. Selalu terlihat eksis di sekolahan, bahkan di luar sekolahan. Saya mengenalnya sejak kelas 1 SMA. Awalnya kami kenal bukan dari perkenalan lewat jabat tangan. Menurut saya sosoknya yang friendly membuatnya berusaha mengenal orang banyak. Mungkin selain saya banyak yang merasa risih melihat sifat Budi. Ya mungkin karena selalu kerap terlihat hiperaktif dan bagi sebagian orang itu mengganggu. 

Setelah memasuki kelas 3 saya baru mengenalnya lebih dekat dan merasa dia luar biasa. Pernah saya punya pengalaman bersama dia. Waktu itu saya dan Budi mengikuti talkshow tentang desain yang disertai lomba desain poster. Dia mengikuti lombanya, dan dia menyuruh saya untuk ikut serta juga. Saya yang merasa masih newbie akhirnya tidak mengikuti karena merasa kemampuan saya masih buruk. Tetapi Budi dengan percaya dirinya mengikuti lomba tersebut. 

Paginya dia menjemput saya ke rumah dan kami berangkat bersama ke acara Talkshow. Di jalan menuju lokasi dia berkata, "Ber, pas kali kau kubonceng. Ntar biar ada yang megangin pialaku". Sontak saya kaget mendegar ucapannya, dan hanya bisa bergumam dalam hati, "Pede kali kau Bud! hahaha". Kemudian kami pun mengikuti talkshow dan ketika tiba saat pengumuman juara lomba, saya pun terkejut. Tak disangka, nama Budi Andana Marahimin pun disebutkan sebagai juara ke-3. Wow, saya kaget ga menyangka. 

Ga disangka yang dikatakannya ketika di jalan tadi benar. Saat itu saya melihat sesuatu yang luar biasa pada dirinya. Semangat untuk berani mencoba sesuatu tanpa harus pesimis memikirkan hasilnya. Disamping itu dia juga kerap memberi semangat pada teman-temannya untuk maju. Saya yang menyukai desain pun sering dia dorong untuk mulai berkarya dan membuat akun di deviantart seperti yang telah dia lakukan lebih dulu. 

Di satu momen saya pernah YM-an dengannya saat sudah berkuliah di Jogja. Dia bertanya apakah saya masih ngeband atau tidak. Dia pun tetap mendorong saya untuk maju memulai sebuah band lagi, seperti yang pernah saya lakukan saat SMA. Prestasinya pun semakin banyak saat memasuki kuliah. Berbagai lomba diikutinya sampai dia berhasil membeli kameranya sendiri. Sejak SMA dia tidak punya kamera. Kegiatan fotografinya hanya menggunakan kamera pocket yang dia pinjam dari teman-teman sekolah. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk tetap menggeluti dunia fotografi. Saya percaya dia menggeluti dunia fotografi bukan karena trend semata, namun karena ketertarikannya yang luar biasa.

Mungkin kami memang tidak bersahabat, namun dia bisa membuat orang merasa menjadi teman dekatnya.  Pertemuan terakhir kami adalah saat menghadiri sebuah lokal gigs di Medan tahun 2010. Ketika mendengar kabarnya koma karena Leukimia, saya pun terkejut. Apalagi tau kalau penyakitnya memang sudah mengidap di tubuhnya sejak kecil. Saya pun sempat berpikir, apakah yang dia lakukan selama ini karena merasa umurnya tidak panjang? Selama hidupnya saya tidak pernah merasa tersakiti baik oleh kata-kata maupun perbuatannya. Selama hidupnya pun saya tau dia banyak memberi pelajaran berharga bagi teman-temannya. Bahwa hidup harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin. Masa muda jangan sampai berjalan sia-sia, dan yang terpenting, jangan mudah menyerah untuk mencoba sesuatu. Gagal itu biasa, tapi dari kegagalan itulah kita bisa bangkit kembali.

Budi memang tidak seterkenal tokoh-tokoh besar dunia yang juga mati muda. Namun, efek positif yang dia hasilkan memberi banyak imbas luar biasa pada semua orang. Banyak yang merasa kehilangan sampai malam penggalangan dana pun bisa menghasilkan nominal yang luar biasa mencapai angka ratusan juta. Semua itu membuktikan dia orang yang luar biasa dan disayangi orang-orang di sekitarnya.

Walaupun banyak yang ngerasa "semak" sama kau pas sekolah dulu Bud, yang pasti aku tetap salut sama kau. Kau luar biasa! Kau pasti udah tenang bersama Tuhan di sana. Semua dedikasi dan perbuatanmu selama hidup pasti jadi pelajaran berharga. Biarlah nama mu menjadi sejarah apik bagi kami teman-temanmu di sini dan bagi kota medan. Persis seperti yang kau tulis di akun twittermu,

"write my name then you had write history".


Budi Andana Marahimin
(16 November 1988 - 13 April 2012)