Berjalan dengan rencana tentu akan membuat perjalanan kita lebih terarah. Kita bisa memprediksi apa yang akan kita lakukan, resiko selama perjalanan, bahkan sampai bagaimana keadaan tempat tujuan. Semua hal akan lebih baik jika direncanakan. Demikian halnya dengan hidup. Ada baiknya menentukan arah dan tujuan ketika hidup. Hal itu lah yang membuat manusia dapat menentukan jalan yang harus diambil. Kemudian dapat mengejar apa yang dia tergetkan.
Di sisi lain, jika berjalan tanpa rencana akan lebih indah karena banyak kejutan. Kita tidak bisa memprediksi apa yang akan kita temui. Apa yang akan menghalangi, dan dibalik itu akan ada sesuatu yang memukau setelah menjalani semua rintangan yang ada. Layaknya seorang musafir yang mencari arti hidup dengan berkelana ke tempat antah berantah tanpa tau arah tujuan. Namun yang namanya kejutan pasti tidak terprediksi. Indah memang, tapi butuh waktu untuk menanti datangnya.
Jika menjalani hidup tanpa arah seperti perahu yang dibiarkan berlayar tanpa nahkoda. Tidak mudah memang menentukan arah dan tujuan hidup. Namun itu menjadi mutlak ketika seorang manusia diharuskan memilih jalan hidupnya. Hal besar yang terlihat sepele. Sesekali ketika menempuh masa sekolah, orang tua bertanya,"Kapan lulus?". Kemudian berlanjut lagi, " Mau kerja dimana setelah lulus?", bahkan "Kapan menikah?". Hal tersebut akan terus berlanjut. Jika tidak memiliki rencana matang, jawaban akan pertanyaan tadi pastinya berujung pada ketidakpastian.
Namun, bagaimana jika kita sudah membuat rencana akan perjalanan kita tetapi tidak berjalan sesuai harapan? Sebagian orang bisa dengan mudah menjawab, "Ya, jalani saja". Jawaban tidak semudah melakoni. Ibarat kita seorang yang garing dipaksa untuk tampil di Stand Up Comedy. Saya percaya akan yang namanya proses belajar. Ada kata-kata bijak yang berkata,"Jika ingin sukses, belajarlah mencintai apa yang kita lakukan". Benar memang, tapi apakah harus mengesampingkan sebuah jiwa rasa yang telah diwariskan pada kita semenjak terlahir ke dunia? Hal itu dinamakan passion. Belajar mencintai apa yang kita lakukan meskipun tidak ada passion di dalamnya, tentu akan sulit.
Ketika memasuki tahapan kegagalan dalam apa yang kita rencanakan, tiap orang punya pilihan sendiri. Ada yang memilih untuk meneruskan meski melenceng dari tujuan awal. Ada juga yang memilih berputar balik dan mulai mencapai apa yang direncanakan di awal. Banyak aspek kehidupan yang membuat individu memilih jalan yang berbeda. Kedua pilihan itu tidak ada yang salah. Semua pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Saya pun pernah mendengar sebuah saran. Jika nasi sudah menjadi bubur, jadikan lah bubur itu bubur yang spesial. Intinya jika kita sudah terlanjur menjalani sesuatu yang tidak sesuai harapan kita, maka jadikan semua yang kita jalani menjadi istimewa. Jadikan kita orang yang dipandang karena karya kita. Karena kita pun tidak tau apa yang sedang direncanakan Tuhan buat hidup kita. Masterplan yang Tuhan buat untuk kita tentunya yang terbaik untuk kita.
Semua kegagalan, kesalahan dalam memilih langkah dalam hidup jangan sampai membuat kita terpuruk. Hidup adalah pilihan. Kesalahan kita dalam memilih suatu pilihan jangan sampai berujung penyesalan. Sebagai seorang manusia, kita tidak boleh kembali ke belakang dan menyesali pilihan kita. Hidup tidak sekedar memuaskan nafsu dan hasrat semata. Namun lebih dari itu, hidup adalah bagaimana kita menyenangkan dan berguna bagi orang banyak. Pastinya kita bisa menjalankan passion dan keinginan kita berbarengan dengan hidup kita. Jangan takut untuk melangkah. Hidup terlalu indah untuk ditakuti. Karena hidup cuma sekali, jangan disia-siakan, jangan disesali, tapi harus selalu disyukuri. Karena, "Hidup itu Indah".
Inspired by : Naif - Hidup Itu Indah
Saat kau buka mata
kita dilahirkan untuk sama
Saat kau telah dewasa
kau akan mengerti semua
Jalan hidup kita kan berbeda
Takdir itu telah ada
sejak alam semesta tercipta
Segala suka dan duka '
kan menjadi sebuah cerita
Bagi anak cucu kita semua
Jalankanlah hidupmu yang indah
Jangan pernah kau berkeluh kesah
Walau kadang engkau lelah (hidup itu tetap indah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar