06/05/13

Saya Sudah Memilih! :)


Wow, sudah hampir setahun blog ini melempem beku tanpa torehan isi. Selama itu pula saya menjalani banyak sekali pengalaman hidup baru.  Inilah tulisan pertama tahun 2013 yang disempatkan untuk ditulis di sela kesibukan kerja. Ya! Saya sudah bekerja sekarang sebagai graphic designer di salah satu advertising agency. Sudah sekitar 5 bulan lebih saya tinggal di Ibukota. Kota yang dari dulu saya hindari karena kompleksitas dan kepenatan yang saya rasakan saat menyambanginya.  Tapi semua itu saja jalani untuk mencari petualangan baru.

Sebenarnya jujur masih besar keinginan untuk bersantai dulu setelah wisuda November 2012 kemarin. Rencana telah disusun, mulai dari mengunjungi tempat-tempat yang belum saya jelajahi di Jogja, mengunjungi Solo, dan menghabiskan waktu bersama teman sampai akhir tahun datang. Namun, panggilan kerja yang saya dapat membuat saya harus memilih. Sangat berat meninggalkan Jogja. Kota yang mendidik, dan memelihara saya selama 5 tahun cukup membekas dalam perjalanan kehidupan saya.

Kereta pagi Bogowonto jurusan Jogja-Jakarta menjadi saksi bagaimana murungnya saya yang hanya terpaku memandangi keadaan kota Jogja yang perlahan terlihat semakin kecil dari sisi jendela. Tangan saya hanya bisa mengetik kata-kata melalui kicauan twitter yang berbunyi “ Jogjakarta. 5 years, many stories, and thousands experiences”. Saya hanya bisa berbagi bagaimana kesedihan bercampur aduk dengan antusiasme yang meledak.

Respon pun bermunculan dari teman-teman saya. Baik dari teman kampus, BEKAGE, dan Bulaksumur. Semua respon terhadap kicauan saya membuat perasaan semakin bergejolak. Tidak satu kicauan pun saya balas. Bukan bermaksud sombong, tetapi berat untuk membalas karena perasaan sedih meninggalkan Jogja yang semakin memuncak.

Sebenarnya bila ditanya tentang kesiapan, jujur saya belum siap menginggalkan kehidupan di Jogja. Tanpa perlu mendengarkan mitos tentang drumband keraton pun saya sudah cukup membekas di Jogja. Namun, jika ditanya kapan saya siap, saya pun tidak bisa menjawab. Sesampainya di Jakarta saya pun meghadapi kembali culture shock yang luar biasa. Jelas sekali berbeda kehidupan Jogja yang tenang, dengan semrawutnya ibu kota. Saya kembali menjadi anak kost baru sekaligus menjadi outsider di lingkungan baru.

Seringkali kesepian muncul ketika akhir pekan tiba. Tidak mudah mengajak main teman yang posisinya sudah sama-sama bekerja. Ketika di Jogja, sangat mudah mencari teman untuk mengisi kebosanan di kostan. Pelarian bisa dilakukan ke sekre BEKAGE dan bulaksumur. Ketika saya menjelajahi dunia maya pun saya hanya bisa termangut memandang linimasa teman-teman yang asik berbalas-balas kicauan, dari mulai becandaan sampai ajakan kongkow.

Ah, semua itu membuat saya mupeng dan ingin sekali kembali ke Jogja. Setelah bercerita dengan teman saya yang telah lebih dulu merantau di ibukota, mata saya pun mulai terbuka. Saya harus mencari petualangan baru. Kesepian itu biasa, persis yang saya hadapi dulu ketika pertama kali merantau ke Jogja. Semua pasti bisa dihadapi. Disamping itu sudah saatnya saya harus menghadapi dunia yang sebenarnya. Menghadapi ujian kehidupan yang jauh lebih sulit dari ujian pendadaran skripsi. Nilainya tidak bisa disamai oleh mata kuliah apapun di dunia.

Lagipula pekerjaan inilah yang saya inginkan dari dulu. Saya tidak pernah menyalahkan siapapun karena telah terjerumus ke UGM. Saya pun tidak mau menyesali tidak pernah kuliah desain seperti yang saya inginkan. Saya hanya bisa bersyukur karena diberikan 5 tahun yang luar biasa indah di Jogjakarta. Setiap ada pertemuan pastinya akan ada perspisahan. Itulah siklus hidup. Tidak selamanya kita akan bersama dengan orang yang sama. Semua itu akan menjadi kenangan yang akan selalu diingat dan menjadi penanda pencapaian yang membentuk kita seperti sekarang ini.

Perjalanan mengejar mimpi saya masih panjang. Saya merasa malu ketika melihat banyak karya-karya yang jauh lebih bagus dan berbobot di dunia per-desaingrafis-an. Dulu sering besar kepala ketika orang pernah memuji hasil karya saya. Perlu diketahui bahwa masih banyak karya yang lebih bagus dan gila. Saya masih sangat pemula di bidang ini. Saya masih harus banyak belajar ilmu desain dan segala isinya untuk menjadi lebih baik. Saya harus bisa hidup dari jalan ini.

Untuk Jogja dan segala isinya yang menyenangkan, terima kasih banyak. Saya mungkin masih sering  iri melihat teman-teman yang masih bisa berkumpul bersama. Tapi, setidaknya saya sudah memilih. Pilihan ini harus terus dijalani. Suatu saat nanti, saya akan mengunjungi Jogja untuk melepas kerinduan yang sudah terbendung hampir setengah tahun lamanya. Semoga bisa terlaksana :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar