Sabtu (22/06) kemarin saya baru menghadiri perhelatan musik
besar di Jakarta. Java Rockin’ Land 2013. Sudah lama saya tidak menonton acara
musik semenjak di berada di Jakarta. Sebenarnya tidak ada niatan dari awal
untuk menonton acara ini. Headliner dari
luarnya juga kurang begitu menarik hati. Tapi keinginan untuk menonton tetap
besar. Dari tiket keluar seharga 75ribu sampai naik menjadi 300ribu saya tak
kunjung membeli tiket. Kelupaan terus sampai akhirnya sepupu saya berbaik hati
membelikan tiket. Wah, senangnya bukan main.
Sabtu pagi saya bertolak jam 10 pagi dari kosan menuju
daerah Kampung Melayu, titik pertemuan yang saya rencanakan dengan teman saya.
Hari itu saya berjanji nonton JRL bareng sobat-sobat saya, Remo dan Donne.
Sepanjang perjalanan kondisi Jakarta masih baik-baik saja. Semua berubah sampai
ketika kami naik bus Trans Jakarta. Ternyata hari itu adalah hari ulang tahun
kota Jakarta, sehingga pemerintah DKI menggratiskan ongkos bus Trans Jakarta.
Jadi sudah kebayang ramainya antrian di halte busway, ditambah lagi tujuan kami
adalah Ancol. Daerah yang notabene jadi destinasi kunjungan wisata keluarga hari itu.
Jam setengah 4 saya dan Donne sampai di venue Pantai
Carnival Ancol. Suasana sudah mulai ramai, tapi belum ada band yang tampil. Panggung
utama masih dipakai untuk check sound. Sebelum penampil pertama, kami
memutuskan mengunjungi booth-booth yang ada di sana. Dari mulai booth
merchandise, Disc Tarra, Demajors, dan lainnya. Kamipun sempat mengikuti lomba
mendesain lighter di booth Zippo.
Setelah mengikuti lomba dan beberapa games, kami pun
melewatkan setengah penampilan Gigantor. Walaupun hanya sebentar, kami sempat
melihat aksi panggung band Trash Metal Jakarta tersebut. Penampilan yang
menurut saya keren dan enerjik. Setelah itu kami sempat menonton penampilan
dari Nick di stage sebelah. Hanya satu lagu yang saya ingat ketika mereka
tampil, yaitu mengcover lagu Bitter Sweet
Simphony dari The Verve. Setelah itu kami pun bertolak ke Tebs Stage di
seberangnya. Gugun and The Blues Shelter menghentak dengan musik bluesnya. Itu
pertama kalinya saya melihat GBS tampil, dan saya akui memang keren penampilan
mereka. Ditambah lagi si Bule Jono yang tampil eksentrik yang saya tidak tau
menyebut gaya berpakaiannya itu apa.
Setelah menonton GBS, kami berpisah untuk memilih penampil
yang ingin disaksikan sendiri-sendiri. Karena JRL ini bersifat festival dengan
6 panggung yang tersebar, sehingga kemungkinan untuk melewatkan banyak
penampilan band sangat besar. Saya memilih menonton Morfem. Jujur saya senang
banget dengan musik Morfem, dan inilah kesempatan pertama saya menonton mereka.
Pukul setengah 7 tepat, Pandu, Yanu, dan Freddi mulai membuka penampilan mereka
dengan intro instrumental yang menghentak. Kemudian di akhir musik Jimmi masuk
dan penonton digeber dengan Pilih Sidang
atau Berdamai. Beberapa nomor lagu dari album pertama dan kedua dibawakan. Penonton
mulai menggila ketika Morfem membawakan medley dari band punk legendaris, The
Ramones. 1..2..3..4.. Dari mulai Blietzkrieg
Bop, Rockaway Beach, Rock N Roll Radio, KKK Took My Baby Away, sampai I
Wanna Be Sedated. Penampilan mereka ditutup dengan lagu “Tidur Di Manapun,
Bermimpi Kapanpun”. Namun sayang karena waktu, lagu “Gadis Suku Pedalaman” yang
tertulis di setlist tidak sempat dibawakan.
![]() |
Morfem menghentak penonton di Propaganda Stage |
Setelah menonton Morfem, saya bergegas ke Dome Stage untuk
melihat penampilan Sore yang sudah mau habis. Sesampainya di sana, terlihat
sosok Ade Paloh sedang menyanyikan lagu Apatis
Ria. Kemudian beberapa lagu seperti Etalase, No Fruits For Today, dan Ssst... juga sempat saya tonton. Ketika Sore
tampil lah Remo baru tiba di venue. Dia baru saja tiba dari Surabaya karena
harus mengikuti tes kerja. Akhirnya kami menikmati lanjutan sisa penampilan
sore malam itu. Walaupun di lagu No Fruit
For Today tidak dinyanyikan oleh Ramondo lagi karena statusnya yang sudah
keluar dari Sore, tapi keseluruhan penampilan Sore malam itu sangat luar biasa.
![]() |
Ade Paloh ketika membawakan Apatis Ria |
Keluar dari Dome Stage kami bergegas menuju Main Stage IM3
untuk melihat Suicidal Tendencies. Band yang sempat beranggotakan Robert
Trujillo ini cukup sangat energik dalam penampilannya. Musik crossover trash
hardcore mereka sangat bisa meningkatkan tensi penonton ketika itu. Di lagu
ketiga saya memutuskan kembali ke Dome Stage. Kenapa? Karena saya ingin
menonton Efek Rumah Kaca! Terdengar konyol memang, tapi begitulah keadaannya.
Saya sudah setahun lebih tidak mendengarkan Efek Rumah Kaca tampil live.
Sebenarnya BEKAGE telah mengundang ERK sewaktu Earthernity
Fest 2013 Juni lalu di Jogja. Namun saya tidak bisa menyaksikannya karena saya
sudah harus bergegas pulang ke Ibukota. Kecewa, pasti. Tapi kerinduan saya
terbalas di sabtu malam. Saya berdiri di barikade paling depan. Dengan semangat
saya bernyanyi sampai suara sedikit serak, saya pun terhanyut dalam penampilan
luar biasa dari Efek Rumah Kaca.
![]() |
Cholil - Efek Rumah Kaca |
Malam itu mereka tampil dengan Pandai Besi dan membawakan
beberapa aransemen lagu ERK versi Pandai Besi seperti Laki-Laki Pemalu, Menjadi Indonesia, dan Jalang. Lagu-lagu dari
album pertama dan kedua pun tak lupa dibawakan, seperti Debu-debu Beterbangan, Di Udara, Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa, Balerina, Sebelah Mata, Mosi Tidak
Percaya, sampai lagu Cinta Melulu yang
mereka tidak bawakan saat perhelatan JRL 2011 silam. Akhirnya kepuasan selama
satu jam ditutup dengan nomor lembut Desember
yang harus mengakhiri penampilan mereka malam itu.
Selepas penampilan ERK, saya bergegas ke JRL Stage untuk
menyaksikan Sixpence None The Richer. Sesampainya di sana, sudah lebih setengah
penampilan. Saya hanya ingat mereka membawakan cover lagu country The End of The World, karena jujur tidak
banyak lagu mereka yang saya tau. Kemudian penonton bersorak dan ber-singalong
ketika There She Goes dinyanyikan. Hal
yang lumrah, karena ini salah satu lagu hits mereka yang cukup dikenal di sini
selain Kiss Me.
Setelah itu karena terlalu lelah dengan kondisi kaki yang
sakit, saya memutuskan untuk istirahat ketika Remo dan Donne memutuskan untuk
menonton Collective Soul. Setidaknya saya masih bisa mendengarkan penampilan
Collective Soul Karena tempat beristirahat saya tidak jauh dari Main Stage. Hampir
satu setengah jam penonton digeber dengan musik mereka. Bahkan sampai terjadi
Encore yang membuat mereka membantai penonton dengan 3 lagu sekaligus.
Selepas penampilan Collective Soul, kami pun beristirahat
kembali di tempat yang sama. Malam itu kebahagiaan saya semakin bertambah
ketika konfirmasi dari pihak Zippo datang dalam bentuk pesan singkat. Yak, saya
jadi Winner of Today desain lighter Zippo! Yiihaaaaa!! Saya langsung bergegas
ke booth Zippo. Jujur saya tidak menyangka sama sekali bisa banyak yang ngevote
karya saya hari itu. Saya pun mendapatkan sebuah Lighter Zippo, T-shirt, dan
Mainan Tangan dari busa (Ntah apa disebutnya). Karya itu akan dilombakan lagi dan jika beruntung, akan berkesempatan dicetak ke Zippo Lighter. Semoga saja.
![]() |
Oleh-oleh dari Java Rockin Land 2013 |
Setelah itupun kami memutuskan pulang ketika waktu sudah
menunjukkan jam 2 dini hari. Kami pun berjalan menuju pintu keluar diiringi musik
dari penampil asing terakhir malam itu, Hellogoodbye. Walaupun lelah, namun malam
itu penuh luapan kebahagiaan. Berkumpul bersama sahabat-sahabat menyaksikan
pertunjukan musik dengan ERK yang paling saya tunggu kehadirannya. Sudah hampir
5 bulanan tidak menonton perhelatan musik apapun, akhirnya terbayar malam itu. :D